PERNAPASAN
Pita suara manusia itu ibarat alat musik tiup. Penapasan menjadi kunci untuk
membunyikan instrumen tersebut. Jika teknik pernapasan benar, kata para ahli,
maka setengah dari urusan produksi suara sudah benar pula.
Ada tiga jenis pernapasan: pernapasan bahu, pernapasan dada, pernapasan perut.
Teknik vokal klasik menuntut PERNAPASAN DIAFRAGMA. Caranya? Tanyakan guru vokal
Anda.
Yang jelas, pernapasan diafragma memungkinkan paru-paru terisi penuh udara,
tanpa terjepit, karena ruangannya diperluas dengan meregangnya sekat rongga
badan.
PITA SUARA LUWES
Syarat mutlak bernyanyi adalah pita suara dan tenggorokan yang luwes. Karena
itu, perlu pemanasan atau vokalisi setiap kali belatih atau sebelum naik ke
panggung. Latihan dimulai dengan suara lembut. Tenggorokan jangan tegang.
SIKAP MULUT
Jangan segan membuka mulut. Jangan takut wajah dan mulut Anda jelek dilihat
orang lain. Posisi mulut yang wajar, tidak dibuat-buat. Bibir sebaiknya
membentuk corong ala trompet, tapi tetap luwes.
Rahang bawah perlu dibuka tutup secara luwes, khususnya sewaktu membawakan
nada-nada tinggi. Ini menghindari suara "terjepit".
Lidah bersikap luwes, tidak kaku.
ARTIKULASI VOKAL (HURUF HIDUP)
Lima huruf hidup alias vokal (a, i, u, e, o) harus dilatih terus-menerus pengucapannya.
Mulut dibuka lebar agar semua vokal tedengar jelas.
MERAWAT PITA SUARA
1. Jangan memaksakan diri menyanyikan nada tinggi-nada tinggi yang belum
dikuasai. Pita suara bisa aus.
2. Jangan minum es sebelum dan sesudah latihan atau hari yang sangat panas.
Minuman yang terlalu panas pun tidak dianjurkan. Nortier Simanungkalit, bapak
paduan suara, juga melarang penyanyi seriosa dan paduan suara menghindari
wedang jahe.
3. Jangan memaksakan diri menyanyi ketika sedang sakit, batuk, pilek.
4. Hindari makanan berminyak, pedas, 3-4 jam sebelum menyanyi. Akan lebih afdal
jika penyanyi profesional tidak minum kopi, alkohol, dan merokok. Sebab, hal
ini sangat mempengaruhi pernapasan.
5. Biasakan minum segelas air putih ketika bangun tidur dan senam pagi sambil
menghirup udara bersih sebanyak-banyaknya.
6. Istirahat cukup. Tidak dianjurkan bergadang.
7. Jangan menyanyi dalam keadaan perut kosong atau terlalu kenyang. Ini
mempengaruhi rongga perut, diafragma, dan kualitas pernapasan.
8. Menyanyi dengan gembira, tidak tegang. Jangan bernyanyi hanya dengan suara,
tapi juga wajah Anda. Ekspresi atau penghayatan lagu mutlak perlu.
MENGGUNAKAN MIKROFON (MIKE)
1. Jaga jarak dengan mulut. Sekitar 20 cm dengan sudut 45 derajat. Jarak
usahakan selalu sama. Ketika nada tinggi, jauhkan mikrofon agar volume suara
yang terdengar tidak terlalu keras.
2. Benyanyi dengan suara sedang. Fungsi mikrofon untuk mengeraskan suara. Maka,
Anda tidak perlu habis-habisan mengeluarkan suara. Suara terlalu keras akan
berubah menjadi pecah dan tajam.
3. Jangan mengambil napas yang dalam ke arah mikrofon. Sebab, suara napas Anda
akan terekam mikrofon yang sangat peka.
4. Rekam dan dengarkan suara Anda sendiri sebagai bahan evaluasi
Hidupku
Blog ini berisi informasi yang mungkin anda butuhkan
Translate
Sabtu, 14 Juli 2012
Materi Sejarah
SEMESTER GANJIL
BAB I.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH
1. PENGERTIAN SEJARAH
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.
Beberapa definisi sejarah menurut
para ahli :
- JV. Briche, sejarah adalah : “ It is the record of what man has thought,said and done “.
- Patrick Gardiner, mengatakan : “ History is the study of what human beings have done“.
- Moh. Yamin, mengatakan bahwa : sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
- Koentowidjojo : Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia
- Sartono Kartidirdjo : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
- Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
Kesimpulan : Sejarah merupakan
rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah
mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang
seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.
2. SEJARAH SEBAGAI
PERISTIWA, KISAH, ILMU DAN SENI
Sejarah sebagai peristiwa berarti
bahwa kejadian itu pernah ada dan benar-benar terjadi serta bisa dibuktikan secara ilmiah. Sedangkan sejarah sebagai
Kisah, selain peristiwa itu ada, juga bisa dikisahkan atau bisa diceritakan
kembali. Sejarah sebagai ilmu bahwa sejarah menggunakan metode analitis yaitu
hasilnya harus dapat diverifikasi dan dapat disetujui atau ditolak oleh para
ahli. Sementara sejarah sebagai seni mengandung arti bahwa dalam penyajian dari
hasil penyelidikan itu disusun dalam suatu rangka tertentu sehingga dapat
menarik perhatian orang dan dapat mempengaruhi sikap jiwanya.
3. PERIODISASI DAN
KRONOLOGI
Periodisasi adalah penentuan
pemenggalan kurun waktu yang akan diteliti dan didasarkan pada alasan-alasan
tertentu yang rasionall dan ilmiah yang erat kaitannya dengan permasalahan yang
hendak diteliti. Periodisasi Sejarah Indonesia yang lazim dipakai adalah : 1.
Jaman Prasejarah, membicarakan kehidupan manusia purba sebelum adanya tulisan.
2. Jaman Kuno, membicarakan masa perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha.
3. Jaman modern, yang berlangsung sejak masa perkembangan islam di Indonesia hingga
kini. Kronologi merupakan urutan waktu yang tersusun sesuai dengan kejadian
yang sebenarnya.
4. KEGUNAAN SEJARAH
Secara sederhana, Louis Gotschalk
membagi kegunaan sejarah dalam 4 bagian yaitu :
- Rekreatif, artinya dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. Tanpa beranjak dari tempat, kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya atau kita tidak pernah ikut menyaksikan kejadian tersebut.
- Inspiratif, dalam hal ini suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya.
- Instruktif, bermaksud memberikan pelajaran mengenai suatu keterampilan atau pengetahuan ( pengajaran ) tertentu misalnya pengetahuan tentang taktik perang.
- Edukatif, berguna untuk mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke masa depan. Contoh adanya slogan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Menurut Travelyan belajar sejarah
mempunyai 3 kegunaan antara lain
- Ilmiah yaitu berupa pengumpulan fakta dan penyaringan bukti.
- Imajinatif yaitu menyeleksi dan mengkategorikan fakta yang telah dikumpulkan dan mengambil satu kesimpulan
- Sastra yaitu penyajian hasil ilmu dan daya angan dalam bentuk yang menarik.
BAB II. DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH
1. LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENELITIAN SEJARAH
- Heuristik Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya mencari dan menemukan data-data mentah yang sesuai dengan tujuan dari penelitian.
- Verifikasi Dalam hal ini, peneliti melakukan penyeleksian data yang ditemukannya melalui proses pengujian terhadap data-data tersebut, baik dari segi materi maupun isinya. Setelah data tersebut telah teruji kebenarannya maka akan dinilai apakah data-data tersebut relevan/sesuai dengan permasalahan yang hendak ditulis. Data yang telah teruji kebenarannya akan menjadi fakta sejarah.
- Interpretasi Adalah proses penafsiran dan merangkaikan unsur-unsur yang telah diperoleh dari tahap-tahap sebelumnya dengan tujuan untuk memperoleh kumpulan fakta yang memiliki arti dan menjadi dasar argumentasi/pendapat dari penulis sejarah.
- Historiografi Yaitu proses penulisan sejarah yang bertolak dari fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya.
2. SUMBER, BUKTI DAN FAKTA SEJARAH
1. SUMBER SEJARAH
1. SUMBER SEJARAH
Louis Gotschalk membagi
sumber sejarah menjadi dua bagian yaitu sumber Primer merupakan kesaksian dari
seorang saksi dengan mata dan kepalanya sendiri. Dan Sumber Sekunder merupakan
kesaksian dari siapapun yang bukan saksi pandangan mata atau yang tidak melihat
secara langsung kejadian tersebut.
Sementara itu Nugroho
Notosusanto membagi sumber sejarah dalam 3 kategori yaitu : a. Sumber Tertulis
merupakan sumber yang diperoleh dari peninggalan tertulis seperti : Prasasti,
Babad, Kronik, Dokumen, Arsip, Naskah dan Rekaman b. Sumber lisan merupakan
keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa yang terjadi
pada masa lampau. c. Sumber benda merupakan sumber yang diperoleh dari
peninggalan purbakala seperti : candi, alat-alat, senjata, keraton, gua-gua
dsb.
2. BUKTI SEJARAH
Merupakan segala peninggalan yang
berkaitan dengan aktivitas manusia di masa lampau yang mungkin saja peninggalan
itu masih dipergunakan oleh manusia pada masa kini. Contoh, istana kepresidenan
dan teks proklamasi.
3. FAKTA SEJARAH
Merupakan data sejarah yang sudah
diverifikasi dan diinterpretasikan oleh sejarawan kemudian dijadikan dalil,
argumentasi atau dasar pemikiran untuk menulis sejarah.
3. PRINSIP-PRINSIP DALAM
PENELITIAN SEJARAH LISAN
1. SUMBER BERITA DARI
PELAKU SEJARAH
Pelaku sejarah merupakan
tokoh yang secara langsung mengalami suatu peristiwa yang terjadi namun perlu
diingat bahwa keterangan para pelaku kadang bersifat subyektif karena
keterangan tersebut benar menurut pelaku sendiri.
2. SUMBER BERITA DARI
SAKSI SEJARAH
Saksi sejarah merupakan
orang yang pernah melihat atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa dan bukan
pelaku sejarah.
3. TEMPAT PERISTIWA
SEJARAH
Untuk menentukan tempat
atau lokasi peristiwa yang terjadi pada masa lampau diperlukan
penafsiran-penafsiran yang matang, misalnya menentukan pusat pemerintahan
Kerajaan Bima.
4. LATAR BELAKANG
MUNCULNYA PERISTIWA SEJARAH
Latar belakang terjadinya suatu peristiwa
menjadi penentu utama munculnya suatu peristiwa sejarah. Tanpa adanya latar
belakang tidak mungkin terjadi peristiwa sejarah. Misalnya, terbunuhnya
pangeran Frans Ferdinand menjadi latar belakang terjadinya Perang Dunia I.
5. PENGARUH DAN AKIBAT
DARI PERISTIWA SEJARAH
Suatu peristiwa sejarah akan memberikan pengaruh dan akibat
yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat jika peristiwa itu memang
dicita-citakan oleh masyarakat yang bersangkutan, misalnya Proklamasi
kemerdekaan Indonesia dan peristiwa jatuh bangunnnya kabinet di Indonesia.
BAB III. TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA
AKSARA DAN MASA AKSARA
A. TRADISI SEJARAH
MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA
1. CARA MASYARAKAT
MEWARISKAN MASA LALUNYA
Dua cara untuk
mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan ( Pra aksara )
yaitu :
a. Melalui keluarga
Keluarga memiliki peranan yang penting dalam proses pewarisan budaya masa lalu
karena kesempatan berinteraksi dalam keluarga lebih besar sehingga memudahkan
orang tua menanamkan ide-ide dan menyampaikan informasi mengenai tatacara
berprilaku dan adat istiadat serta kebiasaan keluarga yang benar pada anak.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat secara langsung atau tidak langsung memiliki cara tersendiri dalam
mewariskan masa lalunya yaitu, yaitu melalui adat istiadat, pertunjukan hiburan
dan kepercayaan masyarakat.
2. TRADISI SEJARAH
MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
a. Sistem kepercayaan
b. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
c. Sistem mata pencaharian d. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup ( teknologi )
e. Sistem Bahasa
f. Sistem kesenian
g. Ilmu Pengetahuan
b. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
c. Sistem mata pencaharian d. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup ( teknologi )
e. Sistem Bahasa
f. Sistem kesenian
g. Ilmu Pengetahuan
3. JEJAK SEJARAH
INDONESIA
a. Folklore
Folklore merupakan adat
istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan
tidak dibukukan. Folklore Lisan : bahasa rakyat, teka-teki, puisi, cerita
rakyat, Nyanyian rakyat. Folklore bukan lisan : Arsitektur rakyat, kerajinan
tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan dsb.
b. Mitologi Ilmu
Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu
kebudayaan juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa
yang diungkap secara ghaib.
c. Legenda Merupakan cerita rakyat pada masa
lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah.
d. Upacara Merupakan
rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat
dan agama ( kepercayaan ).
e. Lagu daerah Merupakan
lagu yang menggunakan bahasa daerah.
B. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT
INDONESIA MASA AKSARA
1. PERKEMBANGAN SEJARAH
INDONESIA SETELAH MENGENAL TULISAN
a. Bidang politik (
Pemerintahan )
2. REKAMAN TERTULIS
DALAM TRADISI SEJARAH
Sebelum masuknya pengaruh
Hindu-Budha sistem pemerintahan di Indonesia di pegang oleh kepala suku yang
memerintah kelompok sukunya. Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha maka
pemerintahan kepala suku diubah menjadi pemerintahan yang berbentuk kerajaan
yang dipegang oleh raja secara turun temurun.
b. Bidang sosial
Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha masyarakat Indonesia
telah hidup teratur yang ditandai dengan kehidupan gotong royong.
c. Bidang Budaya
Sebelum orang-orang India datang ke
Indonesia, masyarakat kita telah memiliki dasar kehidupan sendiri yang cukup
tinggi ( kebudayaan asli ) dan terus berkembang secara terus menerus. Setelah
masuknya kebudayaan Hindu-Budha maka terjadilah perkembangan kebudayaan
Indonesia seperti :
1. Tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta
2. Seni bangunan
3. Seni Rupa/lukis
4. Seni sastra
5. Kalender
d. Bidang Keagamaan Kepercayaan asli bangsa kita yaitu pemujaan terhadap Roh-roh leluhur/nenek moyang ( Animisme ) dan benda-benda ( Dinamisme ). Setelah masuknya orang-orang India yang membawa kebudayaan Hindu dan Budha maka masyarakat kitapun mengenal agama tersebut tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
1. Tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta
2. Seni bangunan
3. Seni Rupa/lukis
4. Seni sastra
5. Kalender
d. Bidang Keagamaan Kepercayaan asli bangsa kita yaitu pemujaan terhadap Roh-roh leluhur/nenek moyang ( Animisme ) dan benda-benda ( Dinamisme ). Setelah masuknya orang-orang India yang membawa kebudayaan Hindu dan Budha maka masyarakat kitapun mengenal agama tersebut tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
a. Prasasti
Merupakan rekaman tertulis
yang menceritakan masa lampau yang pembuatannya berdasarkan perintah raja.
b. Kitab
Merupakan karya sastra para pujangga yang
dijadikan petunjuk untuk menyingkap sebuah peristiwa sejarah yang muncul pada
jaman Hindu Budha maupun Islam.
c. Dokumen
Merupakan
surat berharga yang ditulis atau dicetak sehingga dapat dipakai untuk sebuah
bukti atau keterangan.
3. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI
INDONESIA
a. Masa Hindu – Budha
dan islam
Penulisan sejarah pada masa ini
bersifat istana sentris yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja.
Tujuannya agar generasi penerus mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting
pada masa itu.
b. Masa Kolonial
Penulisan sejarah pada masa ini
bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia dengan menyatakan
bahwa status sosial mereka lebih tinggi dan setiap perlawanan rakyat Indonesia
terhadap mereka dianggap sebagai pemberontak.
c. Masa pergerakan Nasional
Penulisan sejarah Pada masa ini
bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajah d. Masa Kemerdekaan Penulisan pada masa ini berorientasi pada masa
depan bangsa dan Negara Indonesia yang telah berhasil memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
SEMESTER
GENAP
BAB I.
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
1. TEORI KEHIDUPAN AWAL
Menurut Ilmu Falak terjadinya bumi
telah berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu dan terbagi atas beberapa
jaman antara lain :
- Jaman Arkaikum / Azoikum Pada jaman ini keadaan bumi masih sangat panas dan belum ada tanda-tanda kehidupan.
- Jaman Palaeozoikum / Primer Pada masa ini sudah ada kehidupan yang ditandai dengan munculnya binatang kecil, amphibi dan reptil.
- Jaman Mesosoikum Pada masa ini muncul binatang reptil besar seperti Dinosaurus, Atlantosaurus dsb.
- Jaman Neozoikum / Kainozoikum atau disebut juga jaman hidup baru. Jaman ini terbagi atas dua bagian yaitu :
a. Jaman Tersier Pada
jaman ini binatang reptil sudah mulai lenyap dan berkembang binatang menyusui.
b. Jaman Kuarter, terbagi atas
dua yaitu :
- Jaman Dilluvium/jaman Es/Interglasial. Pada masa ini Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara tertutup oleh es yang sangat luas. Bagian Barat Indonesia menyatu dengan Asia sedangkan bagian Timur menyatu dengan Australia.
- Jaman Alluvium / Holosen Pada jaman inilah berkembangnya kehidupan manusia jenis Homo Sapiens seperti manusia sekarang ini.
2. KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI DAN
BUDAYA DAN KEPERCAYAAN MANUSIA PURBA INDONESIA
1. MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKANAN
a. Kehidupan Sosial ·
Mereka telah berkelompok antara 10 –
15 orang · Selalu berpindah-pindah · Mengenal system pembagian tugas
b. Kehidupan ekonomi ·
Berburu · Bergantung pada alam
c. Kehidupan Budaya ·
Berburu · Bergantung pada alam
c. Kehidupan Budaya ·
Pendukung kehidupan pada masa ini
adalah jenis manusia Pithecanthropus, Meganthropus dan Homo dengan kebudayaan
Palaeolitik. · Hasil kebudayaannya berupa : Kapak genggam / kapak perimbas,
alat serpih dan alat tulang / tanduk.
d. Kepercayaan ·
Mereka telah mengenal penguburan mayat.
2. Masa bercocok tanam
a. Kehidupan Sosial ·
Sudah menetap · Bergotongroyong · Mengangkat kepala suku
b. Kehidupan ekonomi ·
Bercocok tanam · Beternak · Perdagangan barter
c. Kehidupan Budaya ·
Mereka telah mengenal penguburan mayat.
2. Masa bercocok tanam
a. Kehidupan Sosial ·
Sudah menetap · Bergotongroyong · Mengangkat kepala suku
b. Kehidupan ekonomi ·
Bercocok tanam · Beternak · Perdagangan barter
c. Kehidupan Budaya ·
Pendukung kehidupan pada masa ini
adalah jenis manusia Ras Mongoloid dan Austro melanesoid · Hasil kebudayaannya
berupa : Beliung persegi (untuk upacara), Kapak Lonjong (untuk bercocok tanam),
mata panah, gerabah dan perhiasan. Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur peti batu,
Punden berundak, waruga dan Arca
d. Kepercayaan
Pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang / leluhur yang ditandai dengan peninggalan kebudayaan Megalitik seperti : Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur peti batu, Punden berundak, waruga dan Arca.
3. Masa teknologi / perundagian
a. Kehidupan Sosial ·
Mengenal pembagian kerja · Telah berhubungan dengan dunia luar
b. Kehidupan ekonomi ·
Berdagang barang-barang magis · Bertani
c. Kehidupan Budaya ·
Pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang / leluhur yang ditandai dengan peninggalan kebudayaan Megalitik seperti : Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur peti batu, Punden berundak, waruga dan Arca.
3. Masa teknologi / perundagian
a. Kehidupan Sosial ·
Mengenal pembagian kerja · Telah berhubungan dengan dunia luar
b. Kehidupan ekonomi ·
Berdagang barang-barang magis · Bertani
c. Kehidupan Budaya ·
Pendukung kehidupan pada masa ini
adalah jenis manusia Proto dan Deutro Melayu. · Hasil kebudayaannya berupa :
Nekara Perunggu, Bejana Perunggu, Ujung Tombak, Kapak Perunggu, Gelang-gelang /
manik-manik perunggu dan Arca Perunggu d. Kepercayaan · Mereka telah mengenal
penguburan mayat dengan membawa bekal · Kepercayaan terhadap roh-roh nenek
moyang, Animisme, dinamisme dan Monoisme.
BAB II. PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA YANG
BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN INDONESIA
1. PERADABAN LEMBAH
SUNGAI INDUS
Berdasarkan hasil
penggalian yang dilakukan oleh RD Bannerji dan Sir Jhon Marshall tahun 1922 di
kota Mohenjodaro dan Harappa ditemukan antara lain 1. Dua buah patung yang
coraknya berbeda yaitu : · Patung laki-laki sebatas dada · Patung seorang
penari 2. Terdapat bekas bangunan rumah bertingkat yang sudah beberapa kali
mengalami kehancuran ( 6 – 7 lapis ) 3. Ditemukan meterai yang berfungsi
sebagai hiasan keagamaan dan dianggap mempunyai kesaktian 4. Ditemukan patung
Dewi Ibu / Dewi Kesuburan 5. Bangsa yang mendiami daerah tersebut adalah suku
DRAVIDA yang pada tahun 1500 SM diserbu oleh suku bangsa ARYA ( Indo German )
sehingga suku asli terdesak ke Selatan yaitu dataran tinggi Dekhan 6. Mengenal
ajaran Karma Samsara
2. PERADABAN LEMBAH
SUNGAI KUNING ( HOANGHO )
Kepercayaan
masyarakatnya adalah Polytheisme ( Percaya pada banyak Dewa ) seperti : Dewa
Angin, Dewa Hujan, Dewa Langit, dewa Bumi, Dewa sungai dsb. Kehidupan
masyarakatnya bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai Kuning seperti ;
gandum, padi, jagung, Teh dan kedelai. Karena daerahnya yang subur menjadi pusat
perhatian bangsa Asia Tengah ( Mongol ) sehingga berlaku hokum tantangan dan
jawaban. Tantangannya yaitu : Bangsa-bangsa ganas di asia Tengah selalu
memusatkan perhatiannya pada lembah sungai Kuning yang subur. Jawabannya :
Karena serangan yang terus menerus maka kaisar China membangun tembok besar (
The Great Wall Of china ) panjangnya : 2000 mil, Lebar : 5 meter, dan tingginya
: 11 meter. Pada masa pemerintahan Dinasti Chou hubungan antara daerah satu
sama lain belum lancer sehingga tugas pengawasan di daerah diserahkan pada para
bangsawan rendahan ( Vazal ). Untuk membalas kebaikan mereka maka kaisar
memberikan pinjaman tanah yang pada akhirnya melahirkan system Feodal. Selain
itu terdapat ajaran filsafat Kong Hu Chu yang pada prinsipnya adalah pembinaan
kehidupan yang selaras dengan alam, keluarga dan leluhur. Ajaran ini lahir
karena terjadi pertentangan antara para vazal dan manusia terlena dengan urusan
keduaniaan. Juga lahir ajaran Taoisme oleh Laotze yang mengatakan bahwa ada
kekuatan gaib yang mengatur keadilan dan ketertiban di alam semesta yang
disebut TAO. Keadilan dan ketenteraman akan tercapai apabila orang akan tunduk
pada ajaran TAO.
3. PERADABAN LEMBAH
SUNGAI TIGRIS DAN EUFRAT ( MESOPOTAMIA )
Wilayahnya sangat subur
karena diapit oleh dua sungai besar yaitu Tigris dan Eufrat. Mata pencaharian
penduduknay adalah pertanian ( Enjelai dan jewawut ), Peternakan ( domba, lembu
dsb ) dan perdagangan ( antara Laut tengah, India, Asia Tengah, Teluk Persia
dan laut Merah ).
Kepercayaan masyarakatnya Polytheisme, seperti : Dewa Air ( Enki ), Dewa langit ( Anu )
Dewa Bumi ( Enlil ),
dewa Api dan dewa Kesuburan ( Marduk ). Khusus untuk dewa Marduk dibuatkan
patung wanita yang menggambarkan dewi kesuburan dan dibuatkan Ziggurat (bangunan dari tanah liat yang dibangun di atas gundukan tanah ).
Dalam bidang lain mereka mengenal :
- Tulisan Paku pada lempengan batu tentang UU Hammurabbi yang berisi 280 pasal · Dalam bidang astronomi mengenal khatulistiwa dibagi menjadi 3600 mengenal bintang dan planit
- Mengenal system kalender berdasarkan perhitungan bulan·
- Mengenal pembagian waktu ( jam, menit, detik ) dan menghitung dengan satuan 60-an ( sixagesimal ). Bangsa yang mendiami daerah ini adalah bangsa Sumeria lalu di kalahkan oleh suku Amoria dari Indo German dan mendirikan kerajaan Babylonia I dengan raja Hammurabbi. Tahun 750 SM dikalahkan oleh bangsa Assyria dengan raja Ashurbanipal. Tahun 612 SM bangsa Assyria dikalahkan oleh bangsa Kaldea yang membangun kerajaan Babylonia II dengan raja Nebukadnezar. Tahun 536 SM menjadi rebutan bangsa Media dan Persia yang dimenangkan oleh Persia. Persia memerintah di atas wilayah Mesopotamia yang subur dengan raja I R Cyrus ( 550 SM ) dilanjutkan oleh Darius Agung 521-485 SM ).
4. PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL
Corak kehidupan masyarakatnya
agraris dengan hasil utamanya adalah gandum dan kapas. Kepercayaan
masyarakatnya adalah Polytheisme seperti Dewa RA ( matahari ), dewa Bulan (
Amon ) lalu disatukan menjadi dewa AMON RA. Untuk memuja dewa ini dibuatkan
Obelisk ( Tugu batu runcing berbentuk segitiga yang dihiasi dengan tulisan
gambar ) juga percaya pada dewa Thot ( pengetahuan ), dewa Anubis( kematian ),
Osiris ( pengadilan ), Issis ( dewa Sungai Nil ), Dewa Apis berbentuk sapi,
Dewa Ibis berbentuk burung. Mereka juga percaya pada roh-roh leluhur yang akan
mengubah bentuk pemakaman menjadi pengawetan mayat ( MUMMIA ) yang disimpan
dalam Pyramida. Dalam Pyramida terdapat patung singa berkepala manusia ( Sphinx
). Dalam bidang lain , selain pengawetan mayat juga mengenal penguburan mayat
dengan cara jongkok, mengenal tulisan gambar, mengenal ilmu perbintangan dan
system kalender. Dalam bidang pemerintahan dipimpin oleh Fir’aun ( Pharaos )
yang dipuja sebagai Tuhan. Rakyat harus taat dalam membayar pajak dan wajib
kerja untuk pengabdian terhadap Fir’aun. Namun pada akhirnya Fir’aun dianggap
sebagai manusia biasa dan kepercayaan mereka monotheisme dengan dewa Matahari
sebagai dewa yang tunggal.
5. PERADABAN BACSON HOABINH
Hasil Kebudayaan Bacson Hoabinh
ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Menurut CF Gorman bahwa
penemuan alat darii batu banyak ditemukan di Vietnam bagian Utara yaitu di
daerah Bacson pegunungan Hoabinh. Juga ditemukan alat serpih, batu giling dari
berbagai ukuran, sedangkan di gua Xom Trai ditemukan alat dari batu yang sudah
diasah pada sisi yang tajam. Di Indonesia alat-alat batu dari kebudayaan Bacson
Hoabinh banyak ditemukan di Sumatera ( Lhokseumawe dan Medan ), Jawa Tengah (
Lembah Bengawan Solo ), Sulawesi Selatan ( Cabbenge ), Semenanjung Minahasa,
Flores Maluku Utara dsb.
F . KEBUDAYAAN DONGSON
Kebudayaan ini berasal dari Vietnam
Utara, hasil kebudayaannya adalah alat-alat dari logam ( jenis Perunggu ),
misalnya Nekara buatan Indonesia tapi bergaya Dongson (Nekara jenis Heger I
memiliki banyak kesamaan dengan Nekara yang paling bagus dan paling tua dii
Vietnam). Sementara itu hasil kebudayaan yang banyak ditemukan didaerah Dongson
berupa alat-alat rumah tangga, miniatur nekara, genta, kapak corong, cangkul
bercorong, mata panah dan mata tombak bertangkai/bercorong.
BAB III.
ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI
KEPULAUAN INDONESIA
A. PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI ASAL
USUL MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA
- Prof. Dr. H. Kern dengan Teori Imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia (Campa, Kochin China dan Kamboja ) . Hal ini didukung oleh adanya perbandingan bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia yang akar bahasanya adalah bahasa Austronesia.
- Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Pendapat ini didkukung oleh adanya artefak-artefak yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ada di daratan Asia.
- Moh. Yamin, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Dia melihat bahwa banyak penemuan artefak maupun fosil tertua di Indonesia dalam jumlah yang besar.
- Drs. Moh Ali, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan.
- NJ. Krom, berpendapat bahwa asal usul bangsa Indoensia berasal dari daerah Cina Tengah.
- Dr. Brandes, mengatakan bahwa bangsa yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah Utara Formosa, sebelah Barat Madagaskar, sebelah Selatan Pulau Jawa- Bali, sebelah Timursampai tepi Barat Amerika melalui perbandingan bahasa.
7. Pendapat beberapa ahli,
mengatakan bahwa masyarakat yang menempati wilayah wilayah Indonesia termasuk
rumpun bangsa Melayu. Nenek moyang bangsa Indonesia datang melalui dua gelombang
yaitu : a. Proto Melayu ( Melayu Tua ), merupakan orang Austronesia yang
pertamakali datang ke Indonesia sekitar tahun 1500 SM melalui jalur Barat (
Malaysia-Sumatera ) dan jalur Timur( Philipina- Sulawesi ) dengan membawa
kebudayaan kapak persegi (Jalur Barat) dan kapak lonjong (jalur Timur) Bangsa
Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah : Suku Dayak, Toraja,
Batak, Papua dsb. b. Deutro Melayu ( Melayu Muda ), masuk ke wilyah Indonesia
sekitar 400-300 SM melalui jalur Barat, dengan membawa kebudayaan Logam,
seperti : Nekara ( Moko ), Kapak corong, juga mengembangkan kebudayaan
Megalitik. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Deutro Melayu adalah :
Jawa, Melayu dan Bugis.
B. PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DAN HASIL
BUDAYA MANUSIA PURBA DI INDONESIA
1. Jenis Manusia Purba di
Indonesia
a. Meganthropus Palaeojavanicus
Merupakan jenis manusia besar tertua di Pulau Jawa. Ditemukan di daerah
Sangiran pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald. Hasil temuannya berupa rahang
atas dan bawah.
b. Pithecanthropus 1). Mojokertensis
( Robustus ) 2). Erectus
c. Homo Sapiens
1). Homo Soloensis
2). Homo Wajakensis.
2. Hasil Budaya manusia
purba
a. Kebudayaan Material (
Kebendaan )
Berupa alat-alat yang dapat membantu
mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil kebudayaan mereka pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan seperti : Kapak genggam,alat serpih dan alat
tulang/tanduk. Sedangkan pada masa bercocok tanam berupa Kapak genggam Sumatra
( Pabble ), Kapak Pendek ( Bache Courte ), flakes, dsb. Dan pada masa
Perundagian berupa alat-alat dari logam seperti : Kapak corong ( Kapak sepatu
), Nekara, Bejana Perunggu, perhiasan dan manik-manik dari perunggu.
b. Kebudayaan Immaterial
( Rohani )
Munculnya sistem kepercayaan dalam
kehidupan manusia berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan
melalui penemuan penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal,
kemudian berubah menjadi pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok
tanam ( Animisme dan dinamisme ), terlihat dengan adanya hasil kebudayaan
megalitik. Dalam perkembangan selanjutnya manusia menyadari dan merasakan
adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan Tuhan(
Monoisme ).
Langganan:
Postingan (Atom)